Holocaust
adalah nama dari peristiwa pembantaian Yahudi oleh NAZI Jerman. Program
ini sering disebut solusi final NAZI Jerman kepada kaum Yahudi.
Metodenya adalah dengan membangun kamp- kamp konsentrasi dimana seluruh
orang Yahudi dikumpulkan untuk kemudian satu persatu dibunuh dengan cara
dimasukkan ke kamar gas. Diperkirakan jumlah korban tewas Holocaust ini
berkisar 4 juta jiwa. Lokasi kamp- kamp konsentrasi tersebar luas
didalam Jerman (Auschwitz, Dachau, Buchenwald, dll. ) maupun di daerah
–daerah pendudukan Jerman selama perang dunia II yang kesemua totalnya
berjumlah 15,000 kamp.
Holo”hoax”
adalah pelintiran kata dari Holocaust. Hoax adalah usaha yang disengaja
untuk menipu atau membohongi orang lain untuk mempercayai keberadaan
sesuatu yang tidak ada. Holohaux adalah usaha untuk menipu opini umum
untuk mempercayai bahwa hal semacam Holocaust pernah ada didalam
sejarah.
Adalah
David John Cawdell Irving sejarawan asal Inggris yang membongkar
kepalsuan teori Holocaust. Ia menyatakan bahwa Holocaust tidak pernah
ada karena beberapa hal berikut :
- Istilah Holocaust tidak pernah ada selama Perang Dunia II ataupun pernah ditemukan disemua surat kabar dan media massa di masa itu. Istilah Holocaust baru muncul pertama kali di sekitar tahun 1970 an atau 25 tahun setelah Perang Dunia II berakhir.
- Tidak ditemukan satu dokumen atau arsip apapun yang menghubungkan A. Hitler dengan kata “Holocaust” dari jaman pemerintahannya. Atau tidak ada satu dokumen pun yang pernah menyebut-nyebut mengenai hal itu.
- Kapal induk teori Holocaust adalah keberadaan kamp konsentrasi Jerman yang berada di Auschwitz yang disebut sebagai kamp terbesar. Di tempat itulah, dikatakan ratusan ribu Yahudi dibantai dengan cara dimasukkan ke kamar gas. Namun, dari sisa- sisa gedung Auschwitz tidak ditemukan sedikitpun residu gas sianida yang seharusnya banyak tertempel di dinding- dinding gedung tersebut. Sebagian gedung tersebut masih berdiri. Keberadaan Holocaust di Auschwitz sudah pernah diuji oleh insinyur asal AS, Frederick Leuchter pada tahun 1988 yang sering menjadi konsultan penjara dan ahli dalam teknologi eksekusi . Tugas Leuchter adalah untuk memeriksa apakah gedung tersebut pernah digunakan untuk melakukan eksekusi dengan gas sianida ataukah gedung tersebut memungkinkan untuk melakukannya. Hasilnya adalah sama sekali tidak ditemukan residu gas sianida pada semua bagian gedung tersebut kecuali pada suatu bagian. Yang dibagian gedung tersebut adalah gas Zyklon B bukan digunakan untuk mengeksekusi tahanan melainkan untuk meng-disinfektan baju tahanan atau membersihkan baju- baju tahanan dari kuman. Hasil penelitian Leuchter kemudian disebut the Leuchter Report.
- Museum atau gedung Auschwitz yang sekarang sering diperlihatkan kepada turis adalah gedung palsu untuk kepentingan pariwisata yang baru dibangun pada tahun 1948 , yaitu 3 tahun setelah perang dunia II usai.
- Tidak ada satu pun dari sekian banyak dokumen perang atau dokumen militer yang ditemukan dari pihak NAZI Jerman yang pernah menyebut keberadaan Holocaust ataupun pembantaian massal terencana kepada kaum Yahudi atau satu pun yang menyebut pembantaian terencana dengan pemakaian kamar gas. Mengingat begitu besarnya skala peristiwa Holocaust yang digambarkan tersebut pastilah setidaknya ada sedikit arsip berupa surat atau file dokumen yang menyebut peristiwa itu.
- Jika benar Holocaust telah membantai 4 juta orang Yahudi maka diperkirakan Jerman perlu membunuh 60.000 orang per hari. Teori ini perlu dipertanyakan , karena yang pertama, bila mereka harus membunuh 60,000 orang per hari pihak Jerman sendiri dapat kehabisan gas sianida untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Yang kedua , untuk mengkremasi sebegitu besar jumlah mayat tersebut diperlukan 2000 ton arang per hari yang dimana hal ini sama sekali tidak ditemukan di semua lokasi yang disebut Holocaust.
- Kamp konsentrasi atau kamp kerja paksa tersebut memang benar adanya. Tetapi jumlah total yang tewas di Auschwitz hanya sekitar 66,000 orang. Sebagian besar korban kamp tewas karena kondisi kesehatan yang buruk dan kelaparan. Sebagian lainnya lagi meninggal karena eksekusi.
Memang
tidak diragukan lagi bila A. Hitler dan partai NAZInya telah melakukan
sejumlah kejahatan perang ( war crimes ) berupa pembantaian ke sejumlah
warga sipil yang tidak bersalah atau kelompok- kelompok tertentu yang
tidak disukainya.
Sebagai
korban dari kejahatan perang, pada dasarnya semua korban sipil yang
tidak bersalah selama Perang Dunia II yang menjadi korban pembunuhan
yang disengaja oleh pihak militer musuh adalah kejahatan perang. Warga
sipil Yahudi yang menjadi korban pembantaian semasa perang disebut
sebagai korban kejahatan perang adalah bukan karena mereka Yahudi,
melainkan adalah karena mereka warga sipil Yahudi. Faktanya, bangsa
Yahudi bukanlah satu- satunya korban kejahatan perang yang terjadi
semasa Perang Dunia II melainkan hampir seluruh warga sipil dunia pernah
menjadi korban kejahatan perang pada masa itu termasuk warga sipil
Jerman sendiri. Oleh karena itu kaum Yahudi menciptakan kata baru,
“genocide” dan “holocaust” yang berarti pembantaian ras dan kemudian
membuatnya seakan kejahatan NAZI Jerman hanya diperuntukkan kepada kaum
Yahudi saja sebagai tujuan pemusnahan ras. Dengan cara ini mereka
melakukan penipuan sejarah agar seluruh dunia merasa bersalah atas
peristiwa Holocaust.
Hingga
sekarang Holocaust digunakan untuk menggiring opini umum dunia dalam
usaha pendirian negara Israel. Sebagai bangsa yang pernah menjadi korban
pembantaian, kaum Yahudi merasa mendapat pembenaran untuk mendapatkan
seluruh tanah Palestina. Oleh karena itulah, seberapa pun besarnya
jumlah korban sipil yang jatuh dari warga Palestina tidak akan bisa
menandingi kepedihan bangsa Yahudi yang pernah merasakan Holocaust.
Seberapa banyakpun jumlah korban sipil Palestina yang mati tidak akan
bisa menandingi 4 juta jiwa jumlah korban sipil Yahudi di Holocaust.
Holocaust juga digunakan untuk penuntutan uang reparasi perang kepada
pemerintah Jerman atas semua korban Yahudi Holocaust. Sekarang, setiap
orang yang meragukan teori Holocaust akan dituding sebagai anti-semit,
Neo-NAZI dan rasis. Atau sebutan yang terbaru sekarang adalah “Holocaust
denier” (Penolak Holocaust). Termasuk David Irving sendiri yang sempat
mengalami 3 tahun kurungan penjara oleh pemerintah Austria di Februari
2006 hanya karena menyajikan kesimpulannya sebagai sejarawan. Irving
juga kehilangan kontrak bernilai jutaan dollar dari sejumlah penerbit
besar hanya karena ia menolak untuk memasukkan peristiwa Holocaust
didalam buku- bukunya.
Film-
film anti NAZI Jerman seperti Valkyrie ( 2009 ), Defiance (2008),
Downfall (2004), dan yang paling terkenal Schindler’s List (1993) dan
lain-lainnya sengaja dikeluarkan terus – menerus untuk menggiring opini
umum dunia agar percaya pada Holocaust. Bahkan, dalam kurun waktu 50
tahun terakhir David Irving mencatat telah ada 10,000 judul film yang
mengisahkan kekejaman NAZI Jerman atau Hitler
Dan
kalau mau mencari pembuktian nya sekarang, mungkin percuma saja karena
orang-orang atau saksi nya yang tau kejadian sebenarnya pun sudah mokat.
Hahaha.. kesel juga saya dengan sejarah-sejarah dunia yang “gajebo”
gini..sama halnya Supersemar, kasus J.F.K, dan lain-lain sama-sama tidak
terungkap yang benar yang mana?? Meskipun kita semua tahu cerita
sejarahnya tapi tidak ada pembuktian yang jelas dan benar!.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar